Luruh jiwaku
Berguguran airmataku
Menatap tubuh yang kaku
Pucat dan lesu, beku dan bisu
Tergamam tanpa kata
Kosong tiada bicara
Puluhan mata digenangi kaca
Ingin berkata namun tiada suara
Wajah-wajah suci menjadi kusam
Disirami air mata sepanjang malam
Sudah berminggu bahkan berbulan
Tak tertahan meratap kesedihan
Apa salah anak-anak yang tidak berdosa
Terpaksa menerima kenyataan merentap rasa
Atau inikah ujian dari Yang Maha Kuasa
Moga anak-anak umi Nailah jiwanya tetap sasa
Biarpun tubuh longlai dipanah berbisa
Kak Nailah dalam memoriku
Tidak kulupa kebaikanmu
Jarang kutemui wanita semulia dan setabahmu
Satu dalam seribu
Terlalu cepat masa berlalu
Setelah perpisahan itu
Tak pernah sempat berbicara lagi denganmu
Kita terpisah oleh garisan jarak dan waktu
Lemahnya aku
seharian menangisi pemergianmu
makan dan minum tiada lagi menentu
teringat selalu anak-anakmu
yang kini serba piatu
Namun syukurku
sempat kumenatap wajahmu
sempat kuhadir disisimu
mengusap kulitmu, mencium pipimu
mendengar bisikanmu kian lesu
menatap sendiri saratnya kesakitanmu
tidak tertanggung kepedihan hatiku
meronta jiwaku berhamburan airmataku
Tepat seperti yang dijanjikan
33 hari setelah dia menelefonku
3 hari setelah aku mengunjunginya
kau pergi buat selamanya
meninggalkan anak-anakmu
dan seluruh penderitaanmu
tepatnya janji Tuhan tidak terkurang
atau terlebih walau sesaatpun.
Biarpun sudah melihat sendiri ketenatannya, dalam hati aku masih berharap dan berdoa agar dia akan pulih dan sembuh seperti sedia kala. Aku ingin berbicara lagi dengannya. Tak puas bertemunya. Namun siapalah aku untuk menolak kudrat Tuhan yang Maha Esa. Pabila pemiliknya memanggil namanya, terpaksa kurelakan biarpun berat merasakan. Kak Nailah, kau pergi jua......
Buat Hafsah ... teruskan langkahmu
Abdullah & Bilal ... tabahkan hati, kuatkan semangat memimpin hidup kalian dan adik-adik,
Ilyas ... umi memang tiada gantinya namun mak masih ada dan dapat rasa apa yang anak mak rasa,
Yusuf & Zainab ... iringi airmatamu dengan titipan yassin buat umi dan ayah
Fatimah dan Ahmad ... umi bahagia di syurga.
4 comments:
Semoga umi Nailah berada di tempat yang aman sejahtera bersama orang yang beriman.
Takziah untuk keluarga allahyarham. Semoga tabah.
Setiap yang hidup pasti mati. Yang hidup terus diuji. Itu sudah janji. Janji dari Ilahi Rabbi.
Berat mata memandang berat lagi bahu yang memikul.
Post a Comment